Senin, 22 Desember 2014

Mengurus diriku sendiri

Hatim Al ‘Ashom rahimahullah : “Aku minta dari makhluk lima perkara, namun aku tidak mendapatkannya.
“Aku minta mereka supaya mereka taat dan zuhud, tapi mereka tidak mau mengerjakannya.
“Aku minta supaya mereka menolongku dalam taat dan zuhud, mereka juga tidak mau.
“Aku minta agar mereka ridha jika aku taat dan zuhud, malahan mereka membenciku.
“Aku minta supaya mereka jangan menggangguku dalam menjalankan taat dan zuhud, tapi mereka menghalangiku dari taat dan zuhud.
“Aku minta supaya mereka jangan mengajak aku kepada jalan yang tidak diridhai oleh Allah dan jangan memusuhi aku jika tidak mengikuti mereka. Tapi mereka tidak mau demikian.
“Oleh karena itu, aku tinggalkan saja mereka dan aku khususkan mengurus diriku sendiri”.

Minggu, 21 Desember 2014

ketidakingintahuan dan kesombongan

langkahku. . . .

jalan yang liku semenjak melangkahkah kaki . . .
setiap kita mempunyai jalan masing-masing, kita tidak tidak pernah tahu jalan didepan kita yang kini sedang kita jalani,harapan baik itu selalu ada, walaupun selama ini begitu banyak aral rintangan,duka sampai putus asa, semua keluh kesah, tetapi setelah hikmah itu didapatkan, semoga dibarengi dengan kesyukuran, hidup adalah tentang bagaimana mengikuti keinginan Tuhan kita. bagaimana keinginan memandang wajahNya, keridhaanNya, surgaNya menjadi cita.

tunjukilah kami kejalan yang lurus....
amat berliku, bukan hanya duka yang ditemui yang dapat membuat kecewa padaNya, tetapi suka kadang dapat melupakanNya. . . .
terutama bagi orang yang tidak mengetahui bahwa petunjuk hidup itu benar adanya,
ataupun orang yang hanya sekedar yakin akan petunjukNya, tetapi tidak mengikuti petunjukNya. . . .menerka, sekeinginannya, bebas, tidak peduli, bahkan merasa benar dengan caranya.

terpikir, jika semua hal telah ada pada  panduan petunjuk hidup itu, selamatlah. 
tetapi walaupun memandang wajahNya sebagai kebahagiaan terbesar, keridhaanNya yang dapat menyelamatkan dari nerakaNya, sebuah karunia besar, tapi seolah kita tidak menginginkannya....

MurkaNya yang tak pernah ingin terjadi, bahkan nerakaNya yang tak pernah ingin mengunjungi, tetapi langkah ini terus menuju kesana . . . seperti tidak mengapa.

beginikah ? 
hidup hanya berandai, andai mengetahui semua petunjuknya, mungkin akan mengetahui apa yang harus dilakukan jika dihadapkan pada masalah dalam kehidupan.
tapi bagaimana, membacanya pun enggan. lalu bagaimana kamu bisa mengetahui keinginan Tuhanmu ?
bahkan, setelah telingamu mendengar apa yang diinginkan Tuhanmu, petunjuk jalan lurus padaNya itu kau tak hiraukan, kau asyik pada jalan kemaksiatanmu. kebodohan dan kesombonganmu yang membuatmu celaka . . .

Dia beri kebahagiaan, untukmu agar bersyukur dan lebih memujaNya, melakukan apa-apa yang Dia inginkan dalam perjalanan kehidupan.
tetapi bagaimana responmu ? berucap syukur pun kamu lupa. bahkan sudah dibawah sadar terlupakan. segitu matikah jiwamu ?

Dia berikan yang membuatmu duka, bagaimana reaksimu ? menyalahkan keadaan, merasa ketidakadilan yang Dia berikan padamu, padahal Dia adalah Maha Adil.
tidakkah kamu berpikir disisi lain, Dia inginkan kamu kembali padaNya, mengikuti petunjukNya, hidup adalah sebuah ujian, siapa yang akan lolos atas ujian kehidupan, keridhaanNya untuk mendapat surga. kemurkaan untuk nerakaNya. 


Jumat, 12 Desember 2014

liku

Langkahku . . .

memang dengan cerita seperti ini, ini jalan ceritanya, dahulu sampai sekarang, yang sudah terlewati,
lalu bertanya sampai kapan ?

tapi sebari menunggu jawaban. sabar dan usaha harus menjadi pilihan.
yakinlah. akan terlahir pribadi yang luar biasa.
Dia Yang Maha Mengetahui

Kamis, 11 Desember 2014

HEBAT^^

langkahku . . .

sadari benar saya ini. RINIAWATI . baik raganya, baik jiwanya.

mengenali diri sendiri. hipotesis sampai detik ini tentang penilaian tentang diri sendiri.

terpikir kepantasan menjadi seorang hamba yang menginginkan RidhaNya. menatap wajahNya, SurgaNya.
apalah.... jauh dari kata pantas.

tentang dunia.

tentang wanita yang ingin mendapat RidhaNya dari sebuah jalan bernama Isteri Solehah.
ntahlah.... banyak jalan. tetapi cenderung ingin menapaki jalan itu.

ya, walaupun begitu. ntah. kebingungan selalu datang . . . langkah bagaimana ?

kemana ?

bagaimana ?
dan semua pertanyaan itu.

tapi.... tunggu dulu.
suami itu ? akankah Dia hadiahkan didunia ?
jika memang begitu.
aku dapat menilai dari sekarang. dia nanti, adalah orang yang hebat.

apa hebat menurut definisimu ?

bagiku, hebat itu adalah dia yang mau menerima aku.
ya, AKU. dengan semua hal tentang AKU.

HEBAT.

terlahir dari sebuah penolakan. hidup dengan penolakan, pun dengan aku penghuni raga yang bernama jiwa tak urung kadang menolak AKU.
ya, itulah faktor pembatas keimananku.

HEBAT. ikhlas memilih aku. menggapai RidhaNya.

hmmmm jika pun tidak ada. tetap yakin. Dia Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk umatnya.
umat yang satu ini. AKU .

RINIAWATI, 11 - 12 - 2014

BAHASA JIWA


BAHASA JIWA
sumber : http://liriknasyid.com/index.php/lirik/detail/1618/maidany-bahasa-jiwa.html

Tidak semua manusia mengerti s'gala perasaan yang ada di hati kita
Tidak pula dapat selalu memahami gejolak jiwa yang ada di dalam diri kita

Janganlah selalu mengharapkan orang lain harus mengerti akan perasaanmu walaupun ia adalah sahabat karibmu sendiri

Kar'na perasaan adalah bahasa hati yang dapat berubah di setiap waktu
Hari ini ia adalah orang yang sangat mengerti akan perasaan hatimu
Mungkin esok ia adalah orang yang paling tidak memahamimu
Janganlah memaksa kar'na saudaramu juga hanyalah seorang manusia biasa

Cukuplah hanya Allah tempat mencurahkan segala isi yang ada di hati kita dan menumpahkan segala perasaan yang ada di jiwa

Tidak semua manusia mengerti s'gala perasaan yang ada di hati kita

Selasa, 02 Desember 2014

bijak

saya sadari benar ini salah, munafik, tapi lihatlah, tidak pada semua orang saya demikian, tapi saya sadari benar ini salah, mungkin terlalu berharap pada Tuhan bahkan malah terpeleset pada merasa akan terjadi dan itu adalah suatu perbuatan mendahului ketentuan Tuhan.
saya sadari, saya amat sangat kotor. jadi mohon bantuannya bersihkan saya.
terlalu memperbolehkan diri dan mengikuti hal tersebut, sampai semua kebaikan saya terkottori oleh kesalahan saya itu.
tolong, mungkin saya termasuk orang yang ingin meminta kebijakanmu. teman