Minggu, 21 Desember 2014

ketidakingintahuan dan kesombongan

langkahku. . . .

jalan yang liku semenjak melangkahkah kaki . . .
setiap kita mempunyai jalan masing-masing, kita tidak tidak pernah tahu jalan didepan kita yang kini sedang kita jalani,harapan baik itu selalu ada, walaupun selama ini begitu banyak aral rintangan,duka sampai putus asa, semua keluh kesah, tetapi setelah hikmah itu didapatkan, semoga dibarengi dengan kesyukuran, hidup adalah tentang bagaimana mengikuti keinginan Tuhan kita. bagaimana keinginan memandang wajahNya, keridhaanNya, surgaNya menjadi cita.

tunjukilah kami kejalan yang lurus....
amat berliku, bukan hanya duka yang ditemui yang dapat membuat kecewa padaNya, tetapi suka kadang dapat melupakanNya. . . .
terutama bagi orang yang tidak mengetahui bahwa petunjuk hidup itu benar adanya,
ataupun orang yang hanya sekedar yakin akan petunjukNya, tetapi tidak mengikuti petunjukNya. . . .menerka, sekeinginannya, bebas, tidak peduli, bahkan merasa benar dengan caranya.

terpikir, jika semua hal telah ada pada  panduan petunjuk hidup itu, selamatlah. 
tetapi walaupun memandang wajahNya sebagai kebahagiaan terbesar, keridhaanNya yang dapat menyelamatkan dari nerakaNya, sebuah karunia besar, tapi seolah kita tidak menginginkannya....

MurkaNya yang tak pernah ingin terjadi, bahkan nerakaNya yang tak pernah ingin mengunjungi, tetapi langkah ini terus menuju kesana . . . seperti tidak mengapa.

beginikah ? 
hidup hanya berandai, andai mengetahui semua petunjuknya, mungkin akan mengetahui apa yang harus dilakukan jika dihadapkan pada masalah dalam kehidupan.
tapi bagaimana, membacanya pun enggan. lalu bagaimana kamu bisa mengetahui keinginan Tuhanmu ?
bahkan, setelah telingamu mendengar apa yang diinginkan Tuhanmu, petunjuk jalan lurus padaNya itu kau tak hiraukan, kau asyik pada jalan kemaksiatanmu. kebodohan dan kesombonganmu yang membuatmu celaka . . .

Dia beri kebahagiaan, untukmu agar bersyukur dan lebih memujaNya, melakukan apa-apa yang Dia inginkan dalam perjalanan kehidupan.
tetapi bagaimana responmu ? berucap syukur pun kamu lupa. bahkan sudah dibawah sadar terlupakan. segitu matikah jiwamu ?

Dia berikan yang membuatmu duka, bagaimana reaksimu ? menyalahkan keadaan, merasa ketidakadilan yang Dia berikan padamu, padahal Dia adalah Maha Adil.
tidakkah kamu berpikir disisi lain, Dia inginkan kamu kembali padaNya, mengikuti petunjukNya, hidup adalah sebuah ujian, siapa yang akan lolos atas ujian kehidupan, keridhaanNya untuk mendapat surga. kemurkaan untuk nerakaNya. 


Tidak ada komentar :

Posting Komentar