Langkahku . . .
melangkah terus, walau kadang ritmenya tidak sama, kadang cepat, kadang lambat . . . kadang semangat kadang lelah . . .
suatu ketika aku menemukan hal dalam perjalananku,
tentang suatu hal yang aku terima dengan pembenaran hati maupun akalku,
jelas itu datangnya dari Rabbku, yang disampaikan Rasulku, yang tertulis dalam Kitab Al Quran, subhanallah . . . .
tentang . . . . hemmmm. susah untuk dikatakan dari awal.
tentang interaksi. tentang batas, tentang privasi, tentang menjaga, tentang keagungan, tentang keindahan, tentang perempuan . . . . yaaa
sebuah dinding. dinding yang kuat. benteng, penghalang, dan hal semacam. tentang sikap. menjaga.
aku pun mulai mengumpulkan bahan bakunya, apa-apa yang dibutuhkan untuk hal itu. dasar pemahaman. bukan ikut-ikutan. dan terasa itu adalah Tenteram.
aku mulai membuat bentengku, dindingku, batasku,
ya . . .
sampai akhirnya kesombongan yang selalu direlai itu mengalahkan kerendah hatian
aku dapat berkata kalau aku merasa lebih baik dari sebelumnya untuk hal ini
tetapi aku salah
aku tak sadar jika benteng yang aku bangun masih ada sisi yang terbuka, masih ada yang berlubang, masih ada celah
ahhhhh...... betapa capainya aku membangun semua ini. tetapi kenapa aku sendiri teledor
dan tidak tegas denganku sendiri
ahhhhhhhhh aku menyesal.
aku tahu ini kenapa. aku bertekad tidak akan membuatnya rusak, ada celah, ada yang terbuka, mudah roboh.inshaallah, semoga Allah menunjukan jalanNya, jalan yang Lurus, memberi Kekuatan, memberi bimbingan.... aamiin
memperbaiki. dan memperkuat dari sebelumnya. dari pondasi sebelumnya., lebih kuat, lebih kokoh, lebih sulit untuk dihancurkan. inilah yang berbeda. tidak melihat akan siapa dan apa hubunganku dengannya....
pokoknya kokoh. titik ! Allah kuatkanlah ^^ Allah bimbinglah... aamiin
tidak ingin setangah-setengah, pilah-pilah..... seluruhnya ^^
Allahuakbar, kuatkanlah...
biarkan ikrar suci oleh satu nama atas ridhamu itu yang dapat membongkar semuanya....yang sumpah padaMu dan Engkau ridha
saat ini. lindungilah aku atas benteng yang aku bangun sendiri
kuatkanlah
Tidak semua manusia mengerti s'gala perasaan yang ada di hati kita
Tidak pula dapat selalu memahami gejolak jiwa yang ada di dalam diri kita
Janganlah selalu mengharapkan orang lain harus mengerti akan perasaanmu walaupun ia adalah sahabat karibmu sendiri
Kar'na perasaan adalah bahasa hati yang dapat berubah di setiap waktu
Hari ini ia adalah orang yang sangat mengerti akan perasaan hatimu
Mungkin esok ia adalah orang yang paling tidak memahamimu
Janganlah memaksa kar'na saudaramu juga hanyalah seorang manusia biasa
Cukuplah hanya Allah tempat mencurahkan segala isi yang ada di hati kita dan menumpahkan segala perasaan yang ada di jiwa
Tidak semua manusia mengerti s'gala perasaan yang ada di hati kita
Tidak pula dapat selalu memahami gejolak jiwa yang ada di dalam diri kita
Janganlah selalu mengharapkan orang lain harus mengerti akan perasaanmu walaupun ia adalah sahabat karibmu sendiri
Kar'na perasaan adalah bahasa hati yang dapat berubah di setiap waktu
Hari ini ia adalah orang yang sangat mengerti akan perasaan hatimu
Mungkin esok ia adalah orang yang paling tidak memahamimu
Janganlah memaksa kar'na saudaramu juga hanyalah seorang manusia biasa
Cukuplah hanya Allah tempat mencurahkan segala isi yang ada di hati kita dan menumpahkan segala perasaan yang ada di jiwa
Tidak semua manusia mengerti s'gala perasaan yang ada di hati kita