langkahku , , ,
langkah tak selamanya ringan,,,, merasakan hembusan angin, udara yang hangat walaupun kadang panas menyengat . . .
langit biru berawan putih pekat... ah itu hiburan. indahnya,,, terimakasih ya Rabb...
melangkah, tetapi jiwa melayang , , , ini dan itu berebut meminta dipikirkan.
ahhhhhhhhh antri dong , , , ,
kemelut dengan diri sendiri , , ,
ayolah kembali menikmati kisah ini. husnudzan terus dengan takdir baik. dengan usaha yang mudahkanNya . . . yayayayaya
akan tetapi, benarkah Allah tidak akan menguji hambanya, jika diluar kemampuan nya ?
ya JELAS, aku percaya , , , inshaallah. aku percaya Allah sayang padaku.
mungkin ini akan menaikkan derajatku. semangat !!!
tapi, tetaplah bimbing hambamu ini ya Rabb, pada jalan lurusMu, pada jalan yang diridhaiMu...
tentang masalah ini. apakah memang hamba sudah membutuhkan. apakah yang hamba ajukan itu bukan yang terbaik untuk hamba. sehingga ada pilihan lain, yang bisa saja aku mengambilnya sebagai pilihanku.
tetapi , tidak mudah bagiku , . . apakah butuh waktu sejenak aku berusaha lagi, mendidik diri agar ikhlas tentang apapun ketetapanMu... yang terbaik untukku,
boloehkah aku berdiam saja, menunggu "kode" dariMu ya rabb, yang sebenarnya hamba takut akan ketetapanMu... ya rabb, kuatkanlah hati ini, mampukanlah hati ini, atas segala ketetapanMu
Kamis, 25 September 2014
bertanggung jawab
langkahku . . . . .
akhi, jadilah lelaki bertanggung jawab . . .
jadilah suami yang bertanggung jawab
jadilah AYAH yang bertanggung jawab.
jangan kau lari dari amanahmu, jangan kau lari dari kewajibanmu, jangan kauuuu . . . .
ya... janganlah berlepas diri dari tanggung jawabmu . . . .
jadilah lelaki yang bertanggung jawab, tidak mempermainkan wanita, tidak menyakiti wanita
jadilah suami yang bertanggung jawab, tidak meninggalkan kewajibanmu terhadap isterimu
dan,,,,,,,,,,,,
jangan BERLEPAS dari tanggung jawabmu sebagai AYAH.
bapak dari anak-anakmu.
anak adalah sebuah titipan. jika pun bingkai rumah tangga itu tidak bisa dipertahankan, maka akan ada kata "mantan" . mantan isteri. tetapi AYAH, tidak ada yang namanya "mantan anak", TIDAK ada yah . .
jangan biarkan ketiadaan tanggung jawabmu itu membuat perasaan dan hidup anakmu menderita.
jika begitu ? apakah ALLAH adil, ada "durhaka dari anak?"
adakah kata yang membuat anakmu begitu berbeda dengan hidup anak yang lain, adakah sikapmu yang mebuatnya berbeda dari yang lain. adakah karakternya yang menjadikannya berbeda dengan yang lain . . . karena sikapmu, karena keegoisanmu, karena hilangnya tanggung jawabmu.
keenggananmu itu karena anak, mnurutmu hanya menyusahkanmu, hanya menambah kesusahannmu, menambah nominal uang pengeluaranmu . . . .
benci pada mantan isterimu, tak seharusnya terlampiaskan pada anakmu. dia butuh kamu. walaupun anakmu berkeyakinan ada Allah untuknya.
tapi... apakah kamu mau tetap seperti itu ? mati hatimu ? ah,,, mungkin saja. jika hatimu telah mati. wajar saja.
bertanggung jawablah pada anak-anakmu.
dimana kah anakmu ?
kabar baik kah keadaannya?
sudah makan kah ?
sudah makan kah ?
apakah pernah memikirkan tentang hal itu ?
atau hatimu telah begitu mati,
Rabu, 24 September 2014
belum bernama
Langkahku . . .
malam, siang
langit, bumi
air,api
bulan , bintang
pria , wanita
aku, kamu
hem,,, semuanya berpasangan, Dia pun telah menetapkan itu, jika semuanya diciptakan secara berpasang-pasangan . . . .
itu yang membuatku tidak cemas akan penyatuan itu . . .
tentang kamu yang akan menjadi pasanganku . . .
ya,,,,
walau suntuk itu datang, walau bosan itu merajang, walau rasa menggebu ingin segera bertemu kamu itu tak tertahan.... aku hanya bisa diam.
kamu masih dimana?
masih mempersiapkan apa ?
masih meragukan apa ?
masih takut apa ?
apa masih tidak terpikirkan ? apa masih belum memperdulikan ? masih belum ingin ? masih banyak hal lain yang lebih penting ? ini tidak penting ?
ya, mungkin pertanyaan itu hanya nafsuku saja. aku yakin jika Allah sudah berkehendak. aku yakin, Allah akan meneguhkan hatimu. ya . . . .mungkin sekarang adalah ujian sebuah penantian.
untuk ujian ini sangatlah perlu kesabaran. selain itu butuh juga persiapan. ya, untuk bertemu kamu. . .
yang jadi pasanganku, yang akan menetapkanku sebagai pendampingmu, sebenarnya aku akan merasa sedih dengan orang yang memilihku kelak, aku takut iya tidak beruntung mendapatkanku, hem....
tapi yakinlah, aku akan berusaha menjadi lebih baik untuk kamu yang telah memilihku, memilih teman hidup untuk melanjutkan perjuangan iman yang separuhnya lagi . . .
aku akan berusaha itu denganmu. kuharap dirimu pun termasuk lelaki yang sholeh, yang senantiasa mencari keridhaanNya, mencari CintaNya....tapi aku tidak muluk-muluk.... karena aku pun sama, hanya wanita biasa, tidak solehah. seperti kebanyakan lelaki yang menginginkan. . .
tapi tenanglah, aku ingin belajar. aku punya itu. aku ingin belajar bersamamu . .
biarlah kita bersama melangkah mencapai hamba yang mulia itu . . .
sabarlah. mungkin Allah masih menguji kita untuk bersabar dan berusaha memperbaiki diri.
semoga Allah meneguhkan namaku dalam hatimu.
ya . . karena aku wanita. hanya menjawab "ya", yang sebelumnya tak boleh cenderung dengan siapa. sampai kamu datang . . sampai kamu menawarkan, sampai kamu berkata . . . "maukah"
karena aku wanita. aku lebih risau untuk siap siaga menjaga hati hanya untuk suamiku.
berbeda denganmu, kamu bisa saja menetapkan satu nama. berjuang untuk pembuktian selanjutnya. . . .kamu bisa menetapkan nama itu dihatimu.
sedangkan aku tidak bisa. aku harus bisa menjaga hatiku ini hanya untuk suamiku nanti . . ya, suami.
inshaallah. aku akan berusaha...
jika suatu nama itu adalah "aku"
aku berharap padaNya,
semoga Allah menyegerakan kamu datang padaku . . .
aamiin
kamu yang belum bernama
malam, siang
langit, bumi
air,api
bulan , bintang
pria , wanita
aku, kamu
hem,,, semuanya berpasangan, Dia pun telah menetapkan itu, jika semuanya diciptakan secara berpasang-pasangan . . . .
itu yang membuatku tidak cemas akan penyatuan itu . . .
tentang kamu yang akan menjadi pasanganku . . .
ya,,,,
walau suntuk itu datang, walau bosan itu merajang, walau rasa menggebu ingin segera bertemu kamu itu tak tertahan.... aku hanya bisa diam.
kamu masih dimana?
masih mempersiapkan apa ?
masih meragukan apa ?
masih takut apa ?
apa masih tidak terpikirkan ? apa masih belum memperdulikan ? masih belum ingin ? masih banyak hal lain yang lebih penting ? ini tidak penting ?
ya, mungkin pertanyaan itu hanya nafsuku saja. aku yakin jika Allah sudah berkehendak. aku yakin, Allah akan meneguhkan hatimu. ya . . . .mungkin sekarang adalah ujian sebuah penantian.
untuk ujian ini sangatlah perlu kesabaran. selain itu butuh juga persiapan. ya, untuk bertemu kamu. . .
yang jadi pasanganku, yang akan menetapkanku sebagai pendampingmu, sebenarnya aku akan merasa sedih dengan orang yang memilihku kelak, aku takut iya tidak beruntung mendapatkanku, hem....
tapi yakinlah, aku akan berusaha menjadi lebih baik untuk kamu yang telah memilihku, memilih teman hidup untuk melanjutkan perjuangan iman yang separuhnya lagi . . .
aku akan berusaha itu denganmu. kuharap dirimu pun termasuk lelaki yang sholeh, yang senantiasa mencari keridhaanNya, mencari CintaNya....tapi aku tidak muluk-muluk.... karena aku pun sama, hanya wanita biasa, tidak solehah. seperti kebanyakan lelaki yang menginginkan. . .
tapi tenanglah, aku ingin belajar. aku punya itu. aku ingin belajar bersamamu . .
biarlah kita bersama melangkah mencapai hamba yang mulia itu . . .
sabarlah. mungkin Allah masih menguji kita untuk bersabar dan berusaha memperbaiki diri.
semoga Allah meneguhkan namaku dalam hatimu.
ya . . karena aku wanita. hanya menjawab "ya", yang sebelumnya tak boleh cenderung dengan siapa. sampai kamu datang . . sampai kamu menawarkan, sampai kamu berkata . . . "maukah"
karena aku wanita. aku lebih risau untuk siap siaga menjaga hati hanya untuk suamiku.
berbeda denganmu, kamu bisa saja menetapkan satu nama. berjuang untuk pembuktian selanjutnya. . . .kamu bisa menetapkan nama itu dihatimu.
sedangkan aku tidak bisa. aku harus bisa menjaga hatiku ini hanya untuk suamiku nanti . . ya, suami.
inshaallah. aku akan berusaha...
jika suatu nama itu adalah "aku"
aku berharap padaNya,
semoga Allah menyegerakan kamu datang padaku . . .
aamiin
kamu yang belum bernama
Minggu, 21 September 2014
langit
langkahku . . .
memandangimu sejak gelap hingga ke gelap lagi . . . .
gelap sendu itu, walau tanpa bintang, menyejukanku, menenangkanku . . .
hingga saatnya sinar cahaya pagi itu datang, dan mentari pun muncul mengubah warna mu
saat itu adalah siang.... langit biru beserta awan yang tak ingin kalah mencari perhatianku...
indah... masih memandangimu.... memerhatikanmu.....
lalu kamu berubah, menjadi sedikit merah, matahari. aku pun melihatmu tak selalu ditempat yang sama, dan saat itu iya tepat disebelah barat, aku melihatnya, memerhatikannya, memandanginya...
seolah terucap kata berpisah.... ia akan tenggelam.... langit berwarna merah keorange'an....
warna-warna itupun kini mulai kembali gelap..... gradasi warna abu sampai kini hitam... dan kini aku mencari bintang yang bersinar, . . . . bintang yang menghiasi langit malam yang gelap.... masih mencari.. akankah ada ? jika pun tidak aku akan tetap mengagumimu langit.... dengan sejuta espresimu. aku menyukaimu....
terimakasih selalu menghiburku, kadang dirimu menyindir perasaan hatiku... hemmmm,,,,,,
langit, . . . . sampaikanlah syukurku padaNya, karenamu, rasa cinta padaNya bertambah....
memandangimu sejak gelap hingga ke gelap lagi . . . .
gelap sendu itu, walau tanpa bintang, menyejukanku, menenangkanku . . .
hingga saatnya sinar cahaya pagi itu datang, dan mentari pun muncul mengubah warna mu
saat itu adalah siang.... langit biru beserta awan yang tak ingin kalah mencari perhatianku...
indah... masih memandangimu.... memerhatikanmu.....
lalu kamu berubah, menjadi sedikit merah, matahari. aku pun melihatmu tak selalu ditempat yang sama, dan saat itu iya tepat disebelah barat, aku melihatnya, memerhatikannya, memandanginya...
seolah terucap kata berpisah.... ia akan tenggelam.... langit berwarna merah keorange'an....
warna-warna itupun kini mulai kembali gelap..... gradasi warna abu sampai kini hitam... dan kini aku mencari bintang yang bersinar, . . . . bintang yang menghiasi langit malam yang gelap.... masih mencari.. akankah ada ? jika pun tidak aku akan tetap mengagumimu langit.... dengan sejuta espresimu. aku menyukaimu....
terimakasih selalu menghiburku, kadang dirimu menyindir perasaan hatiku... hemmmm,,,,,,
langit, . . . . sampaikanlah syukurku padaNya, karenamu, rasa cinta padaNya bertambah....
ilmu baru amal
langkahku . . .
aku tak akan melalukan perjalan ini dengan menambahi kisah yang aku belum tahu menahu ilmunya, yang aku masih ragu terhadapnya, aku takut membuatNya kecewa , , , ya rabb tunjukillah caraku mencintaiMu dengan jalan lurus kepadaMu
aku tak akan melalukan perjalan ini dengan menambahi kisah yang aku belum tahu menahu ilmunya, yang aku masih ragu terhadapnya, aku takut membuatNya kecewa , , , ya rabb tunjukillah caraku mencintaiMu dengan jalan lurus kepadaMu
menyembunyikan
Sore itu, saat penantian kuliah
SCku, . . . .
Baiklah, aku sendiri yang
mengambil SC ini dari bidangku, semangat, inshaallah berkah ^^
Semakin dan semakin aku banyak
waktu untuk sendiri, ya…. tapi, sepertinya aku pun banyak mengenal orang di SC ini.
Jadi masih tetap meminta waktu untuk bersosialisasi dengan mereka.
Salah satunya adalah teman yang
satu ini. Aku kenal dirinya 2 tahun yang lalu, saat masih asrama, saat masih belum
masuk fakultas, saat ada penggalangan dana bencana banjir Jakarta waktu itu. Ya,
hanya berkenalan nama, asal departeman, dan tidak banyak bicara saat itu. Tapi bagaimanapun,
jika kita pernah kenal, aku selalu berusaha untuk menyapa jika bertemu, pun
dengan dirinya J
Tetapi Allah seolah memberikan
waktu pada kita lagi untuk berbicara banyak. Ya, diawali dengan menanyakan
kabar, banyak hal lagi yang kami
bicarakan. Dan satu hal yang menjadikan terkejut.
“rini sekarang kaya gini? Saya terkejut”
ngaji dimana?”
“hem,,,,” aku menjawabnya dengan
amat sangat panjang. He… aku menginginkan ini sudah lama, bahkan ingin sampai
ber-C tetapi belum menungkinkan. Ini bukan gara-gara aku ngaji/mentoring
dimana, tempat aku mengaji sekarang belum pernah membahas tentang “H” apalagi
menyuruhku.
Alhamdulillah, mungkin dengan
bersama mereka keinginan untuk berH kaya gini menjadi kuat, walaupun ada yang
berpikir ini terlalu cepat, gegabah, ikut”an, atau karena motivasi lain dibalik
ini. Astagfirullah, semoga tetap diluruskan niatnya dan dijaga olehNya dalam
keistiqomahan. Belum lama ngaji disana, itu pun setelah mengaji dimana-mana
setelah memutuskan untuk mengaji disana saja.
“og gitu, siapa ustadnya ?” kalau
saya (menyebutkan nama) tahu ga? “
“engga tahu, bentar, maksudnya
sama?”
“eh rin, aku juga kali,
keluargaku itu(sengaja kode)” “ aku ngajinya dimesjid (x) bersama ustad (x)
bersama orang tua. Aku juga memakai H saat ngaji, dan keseringan jika keluar
rumah juga. Saat kuliah saja kaya begini” (masih syar”i ko)
“hemm,,,” aku benar-benar
terkejut dan bahagia J
karena menambah penguat lagi.
Saat aku menanyakan mengapa tidak
memakai saat kekuliah juga, ia menyatakan takut fitnah, karena orang-orang
sebelumnya telah mengetahui ia seperti itu, jika berubah, takut menjadi fitnah.
Aku menerima saja tanpa komentar
atau berbagi pemikiranku. Baiklah.
Dan ia pun memberi tahu beberapa
nama yang seperti dirinya. Yang tidak memakai hanya di kampus.
masyaAllah. Nama-nama itu tidak
asing. Ok. Aku ingin bertemu mereka dengan kabar ini. Baiklah. . . mencari
penguat J
^^
Jumat, 19 September 2014
tidak mengkerucut
Langkahku . . . .
semester ini, dimana aku dengan
keadaan yang baru . . . penampilanku, statusku, jadwal kuliahku, dan banyak hal
lagi
tentang sebuah penampilan,
tentang sebuah keinginan lama, yang terkuatkan dengan berbagai pentunjuk dan
hidayahNya, dengan langkah berani tapi tidak gegabah, telah terpikirkan semua
hal yang akan terjadi, maki, omongan, sondiran, penolakan, dannnnn sepertinya
banyak, yang semua itu sempat membuatku ragu, kehilangan duniaku…. Ya DUNIAKU,
termasuk kamu, sahabat, teman, organisasi, masyarakat,maupun orang tuaku,,,
yaaa…. Tapi tidak aku telah bulat dan aku lakukan ini. Dan aku terima semuanya….
aku tidak peduli dengan orang yang membicarakan aku terjerumus aliran yang katanya
“sesat”…. Yang katanya “teroris”,,,,, dari mulai tatapan sinis orang-orang……
termasuk kamu, teman,. Mungkin kamu sekarang sedikit takut padaku,, jujur saja
^^…
tenanglah… aku hanyalah hamba
yang sedang mencari, jika aku menemukan, dan aku yakin itu benar, aku akan
lakukan,,,, aku tak pernah lupa untuk selalu ditunjukan pada jalanNya yang
lurus,,, tentang semua hal yang benar menurutNya, yang baik untukku menurutNya…
yaa,,, aku begitu… dan keyakinan kuat itu selalu ada…. Kemudian,,, tunggulah “kode”
itu dariNya… yaaa,,, banyak hal yang tidak masuk diakal, dan aku pasti bertanya
“ inikah jawabanya ya Rabb” . . . yaa….selalu
begitu. Kadang ridha itu sangat diuji disini . . . apakah aku menerima, atau
aku menolak.
Mungkin orang menganggapku ikut”an…..
atau karena motivasi lain selain untuk mencari ridhaNya… untuk manusia…
Astagfirullah….. aku taku
anggapan itu pasti ada.
Tetapi tidak masalah, karena
Allah yang Maha Mengetahui, senantiasa memperbaiki niat agar selalu lurus,
itulah mungkin hal yang harus dilakukan… kembalki lagi DUNIA, aku tahu godaan
itu asalnya dari mana….
Aku terasing, aku sangat amat
butuh penguatan itu ya Rabb…..
Dengan ini pun aku lebih menyukai
kesendirianku, sendiri, ya….. aku mulai tidak terlalu
tertarik untuk berkumpul dengan temanku, banyak hal,,, mungkin ini penyakit
hatiku. Yang belum aku deteksi sakitnya apa, dan harus bagaimana terapinya…. Mungkin
perasaan merendah diriku, mungkin tentang kebencianku pada diriku sendiri
karena aku tahu penampilanku seperti orang baik tetapi sifatku jauhlah dari baik,sebuah
hadist yang Umi ajarkan malam itu , , , , aku tidak bisa berkata saat mendengar
hadist itu, aku seperti tertolak dengan yang selama ini ku kejar cintaNya…. Sakit,
karena aku tak mampu menjadi apa yang menjadi keinginanNya…. Yaa,,,, aku tak
suka lagi berkumpul, yang aku tahu ujungnya pasti membicarakan hal yang aneh-
aneh… membicarakan orang,,,atau banyak hal… membuang waktu.
Bukan bagaimana. Aku lebih rela
waktuku aku habiskan sendiri, walaupun toh sama saja tidak berguna, sama-sama
membuang waktu. Berdiam, tidur, ol, melamun, malas-malasan,,,, tapi aku lebih
asyik sendiri. Aku kurang suka lagi berkumpul, kecuali disana ada majelis ilmu,
atau ada suatu hal yang bermanfaat bagiku, bukan apa-apa,,,, hal yang dapat
menarikku dari jurang kefuturan…
Ya… aku merasa sendiri,,, aku
butuh penguat…. Aku takut dengan perasaanku begini aku seolah membedabedakan
mereka, temanku…. Bukan, bukan teman, sahabat, jika aku tak bersama kalian,atau
aku menolak bersama kalian,, sebenarnya aku merasa hanya menyusahkan kalian,
aku tak ingin merepotkan kalian, aku tak ingin merusak kebahagiaan kalian jika
diforum kalian ada diriku… biarlah aku tahu kalian bahagia tanpa adanya diriku…
tentang aku.. biarlah aku mencari kebahagiaan sendiri… aku malu jika aku
menginginkan kalian untukku,,, aku malu….aku tidak bisa seperti apa yang kalian
inginkan… aku bukan teman yang baik… aku belum bisa menjadi baik… tolong…
sabarlah menungguku… atauuu sabarlah denganku….. aku siap menerima keluh kalian
akan sikapku… sebenarnya.. tapi tidak masalllah biarkan aku mencari sendiri,…
tetap bahagia ya, J
jangan kapok untuk menjadi jalan Allah dalam menolongku ^^ aku ingin berguna
untuk kalian,, doakan aku ^^
Mengambil kuliah yang berbeda
dengan kalian… memberikanku waktu untuk bena-benar sendiri.
Mengerjakan tugas yang berbeda
dengan kalian, pergi sendiri keruangan kuliah pilihan SCku, ya…. Aku merasa
berbeda, tetapi aku bahagia, karena aku telah jauh dari merepotkan kalian, dari
mengganggu kalian, dari hal yang membuat kalian sakit hati, tidak bahagia…
ya,,, biarlah aku mencari kebahagiaanku…
^^
Keadaanku kini…. Mencari penguat
tentang apa yang aku yakini, tentang apa yang telah aku lakukan….
Tapi aku terasing…. Dan ini
memang terasing…..
Hem.,,,biarlah ^^ . aku akan
mencari kebahagiaanku…. Itu, Ridha Illahi,,, ya Allah, ya Allah,, Ya Allah….
Jika aku salah, maka jadilah
jalan Allah untuk menegurku.. aku nantikan itu.
Allah… tunjukilah aku kejalan
yang lurus..aamiin
Rabu, 17 September 2014
Hanya sebagian kecil dari diri kita yang diketahui orang lain, selebihnya mereka hanya menerka-nerka.” kurniawangunadi
Hanya sebagian kecil dari diri kita yang diketahui orang lain, selebihnya mereka hanya menerka-nerka.”
kurniawangunadi
Langganan:
Postingan
(
Atom
)