Minggu, 21 September 2014

menyembunyikan

Sore itu, saat penantian kuliah SCku, . . . .
Baiklah, aku sendiri yang mengambil SC ini dari bidangku, semangat, inshaallah berkah ^^
Semakin dan semakin aku banyak waktu untuk sendiri, ya…. tapi, sepertinya aku pun banyak mengenal orang di SC ini. Jadi masih tetap meminta waktu untuk bersosialisasi dengan mereka.

Salah satunya adalah teman yang satu ini. Aku kenal dirinya 2 tahun yang lalu, saat masih asrama, saat masih belum masuk fakultas, saat ada penggalangan dana bencana banjir Jakarta waktu itu. Ya, hanya berkenalan nama, asal departeman, dan tidak banyak bicara saat itu. Tapi bagaimanapun, jika kita pernah kenal, aku selalu berusaha untuk menyapa jika bertemu, pun dengan dirinya J
Tetapi Allah seolah memberikan waktu pada kita lagi untuk berbicara banyak. Ya, diawali dengan menanyakan kabar, banyak hal  lagi yang kami bicarakan. Dan satu hal yang menjadikan terkejut.
“rini sekarang kaya gini? Saya terkejut” ngaji dimana?”
“hem,,,,” aku menjawabnya dengan amat sangat panjang. He… aku menginginkan ini sudah lama, bahkan ingin sampai ber-C tetapi belum menungkinkan. Ini bukan gara-gara aku ngaji/mentoring dimana, tempat aku mengaji sekarang belum pernah membahas tentang “H” apalagi menyuruhku.
Alhamdulillah, mungkin dengan bersama mereka keinginan untuk berH kaya gini menjadi kuat, walaupun ada yang berpikir ini terlalu cepat, gegabah, ikut”an, atau karena motivasi lain dibalik ini. Astagfirullah, semoga tetap diluruskan niatnya dan dijaga olehNya dalam keistiqomahan. Belum lama ngaji disana, itu pun setelah mengaji dimana-mana setelah memutuskan untuk mengaji disana saja.
“og gitu, siapa ustadnya ?” kalau saya (menyebutkan nama) tahu ga? “
“engga tahu, bentar, maksudnya sama?”
“eh rin, aku juga kali, keluargaku itu(sengaja kode)” “ aku ngajinya dimesjid (x) bersama ustad (x) bersama orang tua. Aku juga memakai H saat ngaji, dan keseringan jika keluar rumah juga. Saat kuliah saja kaya begini” (masih syar”i ko)
“hemm,,,” aku benar-benar terkejut dan bahagia J karena menambah penguat lagi.
Saat aku menanyakan mengapa tidak memakai saat kekuliah juga, ia menyatakan takut fitnah, karena orang-orang sebelumnya telah mengetahui ia seperti itu, jika berubah, takut menjadi fitnah.
Aku menerima saja tanpa komentar atau berbagi pemikiranku. Baiklah.
Dan ia pun memberi tahu beberapa nama yang seperti dirinya. Yang tidak memakai hanya di kampus.

masyaAllah. Nama-nama itu tidak asing. Ok. Aku ingin bertemu mereka dengan kabar ini. Baiklah. . . mencari penguat J ^^

Tidak ada komentar :

Posting Komentar