Sore itu, saat penantian kuliah
SCku, . . . .
Baiklah, aku sendiri yang
mengambil SC ini dari bidangku, semangat, inshaallah berkah ^^
Semakin dan semakin aku banyak
waktu untuk sendiri, ya…. tapi, sepertinya aku pun banyak mengenal orang di SC ini.
Jadi masih tetap meminta waktu untuk bersosialisasi dengan mereka.
Salah satunya adalah teman yang
satu ini. Aku kenal dirinya 2 tahun yang lalu, saat masih asrama, saat masih belum
masuk fakultas, saat ada penggalangan dana bencana banjir Jakarta waktu itu. Ya,
hanya berkenalan nama, asal departeman, dan tidak banyak bicara saat itu. Tapi bagaimanapun,
jika kita pernah kenal, aku selalu berusaha untuk menyapa jika bertemu, pun
dengan dirinya J
Tetapi Allah seolah memberikan
waktu pada kita lagi untuk berbicara banyak. Ya, diawali dengan menanyakan
kabar, banyak hal lagi yang kami
bicarakan. Dan satu hal yang menjadikan terkejut.
“rini sekarang kaya gini? Saya terkejut”
ngaji dimana?”
“hem,,,,” aku menjawabnya dengan
amat sangat panjang. He… aku menginginkan ini sudah lama, bahkan ingin sampai
ber-C tetapi belum menungkinkan. Ini bukan gara-gara aku ngaji/mentoring
dimana, tempat aku mengaji sekarang belum pernah membahas tentang “H” apalagi
menyuruhku.
Alhamdulillah, mungkin dengan
bersama mereka keinginan untuk berH kaya gini menjadi kuat, walaupun ada yang
berpikir ini terlalu cepat, gegabah, ikut”an, atau karena motivasi lain dibalik
ini. Astagfirullah, semoga tetap diluruskan niatnya dan dijaga olehNya dalam
keistiqomahan. Belum lama ngaji disana, itu pun setelah mengaji dimana-mana
setelah memutuskan untuk mengaji disana saja.
“og gitu, siapa ustadnya ?” kalau
saya (menyebutkan nama) tahu ga? “
“engga tahu, bentar, maksudnya
sama?”
“eh rin, aku juga kali,
keluargaku itu(sengaja kode)” “ aku ngajinya dimesjid (x) bersama ustad (x)
bersama orang tua. Aku juga memakai H saat ngaji, dan keseringan jika keluar
rumah juga. Saat kuliah saja kaya begini” (masih syar”i ko)
“hemm,,,” aku benar-benar
terkejut dan bahagia J
karena menambah penguat lagi.
Saat aku menanyakan mengapa tidak
memakai saat kekuliah juga, ia menyatakan takut fitnah, karena orang-orang
sebelumnya telah mengetahui ia seperti itu, jika berubah, takut menjadi fitnah.
Aku menerima saja tanpa komentar
atau berbagi pemikiranku. Baiklah.
Dan ia pun memberi tahu beberapa
nama yang seperti dirinya. Yang tidak memakai hanya di kampus.
masyaAllah. Nama-nama itu tidak
asing. Ok. Aku ingin bertemu mereka dengan kabar ini. Baiklah. . . mencari
penguat J
^^
Tidak ada komentar :
Posting Komentar